Trimelive.com – Sebagai umat islam, kita sudah sangat familiar dengan kalimat syukur alhamdulillah. Kita sering mendengarnya dalam berbagai kesempatan seperti khotbah, pengajian, bahkan sering diucapkan oleh saudara, teman, dan tetangga kita tatkala ada sesuatu yang disyukurinya.
Alhamdulillah merupakan salah satu kalimat thoyyibah atau kalimat yang baik diucapkan dan dianjurkan ketika kita mendapatkan nikmat dari Allah SWT. Mengucapkan kalimat bahasa arab ini juga dianjurkan ketika kita melihat kenikmatan yang didapatkan orang lain.
Alhamdulillah memiliki arti “segala puji bagi Allah”. Allah lah dzat yang Maha pemberi, dan kita sebagai hamba-Nya mengucapkan kalimat alhamdulilllah sebagai salah satu bentuk syukur atas nikmat yang diberikan.
Sang Maha Kuasa memberi kita berkah berupa nikmat yang kita dapatkan sehingga jangan sampai lupa bersyukur dengan mengucapkan alhamdulillah.
Ucapan Alhamdulillah atas Nikmat yang Kita Sukai

kalimat hamdalah yang terucap tidak hanya memberi ketenangan dalam hati kita, namun juga menambah pahala. Bahkan nikmat yang kita dapatkan akan berlipat ganda ketika kita mensyukurinya dan berbagi dengan yang lain.
Ucapan tersebut terdiri dari beragam bentuk, serta terdapat perbedaan penggunaan disetiap ragamnya.
Dan seperti yang kita tahu, kita dianjurkan mengucapkan kalimat hamdalah atas nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Salah satunya kalimat yang diucapkan atas nikmat yang kita sukai. Ucapan syukur ini bisa diucapkan dengan:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Tulisan latin: Alhamdu lillaahilladzii ni’matihi tatimmus shaalihaatu
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna segala amal sholih.”
Kedua macam ucapan hamdalah tersebut berdasarkan Hadits Riwayat Ibnu Majah no.3803 yang dinilai hasan oleh al Albani
Arti Yaumul Milad Barakallah Fii Umrik dan Penjelasannya
Ucapan Alhamdulillah atas Nikmat yang Tidak Kita Sukai

Saat kita mendapatkan sesuatu yang kita sukai, sudah sewajarnya ucapan alhamdulillah terlontar dari mulut kita. Kita secara spontan mengucapkan kalimat syukur tersebut karena sudah biasa mengucapkannya dalam situasi yang sama.
Namun bagaimana jika nikmat yang Allah turunkan kepada kita tidak kita sukai? Nikmat tersebut bisa berupa hal-hal yang membuat kita bersedih, seperti kehilangan harta benda atau suatu penyakit. Bagaimana kalimat alhamdulillah yang tepat untuk diucapkan?
Disaat sesuatu yang tidak kita sukai datang ke dalam hidup kita, ucapan syukur yang bisa diucapkan sebagai berikut:
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَال.
Tulisan latin: Alhamdulillaahi ‘ala kulli haal
Artinya: “Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan.”
Manfaat Ucapan Syukur Alhamdulillah

Syukur alhamdulillah merupakan kalimat yang baik diucapkan serta dianjurkan sehingga tidak ada kesia-siaan belaka. Jadi terdapat berbagai manfaat dalam mengucapkan alhamdulillah, berikut diantaranya:
- Mendapatkan pahala
- Diampuni dari dosa
- Ditambah nikmat oleh Allah SWT
- Menciptakan perasaan yang tentram
- Mencegah emosi negatif akibat suatu musibah yang datang
Tadinya Cuek! Inilah Doa Agar Seseorang Merindukan dan Ingat Kita Terus
Hadits yang Menganjurkan Ucapan Alhamdulilllah
Terdapat berbagai hadits yang menjelaskan tentang dianjurkannya ucapan alhamdulillah. Hadits tersebut bisa menjadi bukti kalau kita sebaiknya memperbanyak mengucapkan kalimat syukur tersebut dalam situasi yang sudah dijelaskan diatas.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, dari Mu’adz bin Anas, dan dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ . غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Tulisan Latin: Man akala To’aa man faqoolal hamdulillaahil ladzii ath’amanii hadzaa warozaqoniihi min ghairi haulin minnii walaa quwwatin. Ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbihi.
Artinya: “Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahil ladzii ath’amanii hadzaa warozaqoniihi min ghairi haulin minnii walaa quwwatin.” Maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi no. 3458. Tirmidzi berkata, hadits ini adalah hadits Hasan Gharib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Di dalam hadits Anas bin Malik, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
Tulisan latin: Innallaaha layardha manil ‘abdi ayyakkula aklata fayahmadahu ‘alaihaa aw yasyrobasy syarbata fayahmadahu ‘alaihaa
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum.” (HR. Muslim no.2734)
selain tentang makan, hamdalah juga dianjurkan diucapkan ketika sehabis bersin. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Tulisan latin: Idzaa ‘athosa ahadukum falqul hamdulillaahi wal yaqullahu akhuu hu aw shoo hibuhu yarhamukallaahu faidzaa qoola lahu yarhamukallaahu falyaqul yahdii kumullaahu wayush lihu baalakum
Artinya: “Apabila dari salah seorang kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan: “Alhamdulillah”. Sedangkan temannya atau saudaranya mengucapkan: “Yarhamukallah” (semoga Allah merahmatimu). Dan jika saudaranya telah berkata Yarhamukallah, maka hendaknya dia berkata: “Yahdi kumullah wa yushlih baalakum” (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu). (HR. Al-Bukhari no.6224, dan Muslim no.5033)
Selain itu, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dinilai hasan oleh al Albani:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم – إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ
قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ ». وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ »
Artinya: “Dari Aisyah, kebiasaan Rasulullah SAW jika menyaksikan hal-hal yang Ia sukai adalah megucapkan “Alhamdulillaahil ladzii bi ni’matihi tatimmus shaalihat” dan jika menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan Beliau mengucapkan “Alhamdulillaahi ‘alaa kulli haal.” (HR. Ibnu Majah no. 3803 dinilai hasan oleh al Albani)
Akhir kata
Begitu ‘mulia’ nya ucapan hamdalah seharusnya membuat kita semakin bersyukur atas nikmat-Nya. Alhamdulillah tidak hanya diucapkan ketika mendapat nikmat besar yang kita sadari, tapi nikmat-nikmat kecil yang bahkan tidak pernah kita sadari sebelumnya.
Semoga dengan mengucapkan alhamdulillah disetiap nikmat yang datang pada diri kita, kita mendapat keberkahan atasnya. Dan semoga nikmat yang kita dapatkan semakin berlimpah. Semoga bermanfaat.