Orang munafik termasuk orang yang tidak dapat dipercaya. Mereka bermuka dua, maksudnya bisa bersikap baik di depanmu tapi nyatanya menusuk dari belakang.
Terkadang orang seperti itu ada di dekat kita tanpa kita sadari. Oleh sebab itu, kamu juga harus lebih berhati-hati agar tidak mengalami pengkhianatan dan kebohongan-kebohongan darinya.
Berikut kata-kata sindiran halus buat orang munafik dalam bahasa jawa beserta artinya. Bikin mereka kapok munafik di depanmu lagi!
Pengertian Munafik secara Umum
Salah satu sifat buruk yang perlu dihindari adalah munafik. Dalam agama islam munafik merupakan sifat tercela yang akan mendapatkan dosa besar apabila dilakukan.
Secara umum, sifat munafik juga bisa diartikan tidak berkata sesuai kenyataan. Mereka berdusta, berkhianat dan suka ingkar janji. Sifat ini bisa memicu sifat buruk lainnya yang berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Ciri-ciri Orang Munafik yang Mudah Dipahami

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kata-kata sindiran, yuk cari tahu apa saja ciri-ciri orang munafik yang mudah dipahami.
Jangan sampai kamu salah men judge orang dengan mengatakan mereka munafik, padahal nyatanya tidak.
Jangan berprasangka buruk dulu terhadap orang, ya. Ciri-ciri orang munafik berikut ini mungkin bisa sedikit menjelaskan.
1. Pertama, mereka suka berbohong.
Baik secara agama maupun moral tidak ada yang membenarkan kebohongan. Lagian orang-orang juga tidak suka dibohongi, apalagi berbohong demi keuntungan pribadi.
Orang munafik tidak hanya berbohong satu dua kali, tapi berkali-kali dan terus dilakukan. Hal ini untuk menutup kebohongannya tadi.
Jika dibiarkan, semakin lama mereka akan semakin ngelunjak dan kebohongannya tidak ada habisnya.
Tipe orang seperti ini nih, yang harus disindir lalu dijauhi.
2. Ingkar janji
Janji harus ditepati. Orang yang tidak menepati janji berarti tidak bisa dipegang omongannya.
Mereka pasti akan mencari-cari alasan, ada jadwal mendadak lah, teman mampir, tiba-tiba sakit perut, dan banyak lagi.
Sering ingkar janji adalah salah satu ciri orang munafik. Jadi, jangan tertipu lagi, ya!
3. Bermuka dua
Orang bermuka dua adalah jenis orang yang paling buruk menurut Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Tidak hanya di Islam, di agama apa pun tidak mengiyakan orang bermuka dua.
Tipe orang ini bisa mengatakan A kepada seseorang tapi mengatakan B pada orang lain.
Tidak punya pendirian, Pembohong, palsu, merupakan arti dari bermuka dua.
4. Suka berkhianat
Berkhianat berarti melanggar atau menghancurkan kepercayaan orang yang sudah diberikan kepadanya.
Tanggung jawab yang seharusnya diemban, malahan dibuang dan ditinggalkan begitu saja.
Sifat ini paling mudah dikenali apabila sudah kejadian. Kamu bisa mengetes sifat orang yang kamu curigai dengan hal-hal kecil terlebih dulu.
5. Tindakan tidak selaras ucapannya
Kata-katanya mungkin terdengar indah dan bijak, tapi orang munafik tidak pernah jadi melakukannya.
Apa yang mereka lakukan berlawanan dengan ucapannya sendiri. Bisa dikatakan, tindakannya tidak selaras dengan ucapannya.
Jika ada orang bersikap seperti ini di dekatmu, kamu patut waspada ya. Bisa jadi tidak hanya bersikap plin-plan tapi memang sengaja melakukannya demi tujuan tidak baik.
Jadi bagaimana, sudah tahu kan apa saja ciri-ciri orang munafik? Perasaan curiga boleh saja, tapi jangan menuduh dengan sembarangan.
Tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja ke kata-kata sindiran buat orang munafik bahasa Jawa dan artinya di bawah ini!
Kata-kata Sindiran buat Orang Munafik Bahasa Jawa

1. Yen arep apus-apus kuwi dipikir nganggo uteg dhisik aja mung sokor njeplak wae.
(Jika mau berbohong itu hari dipikirkan dengan otak dulu, jangan hanya asal bicara saja)
2. Wong kerja kuwi golek dhuwit ora golek rai.
(Orang kerja itu untuk cari uang bukan cari muka)
3. Wong kok koyo dhuwit ricik, raine loro ning ora ana ajine.
(Orang kok seperti uang kecil (koin), punya dua muka tapi tidak ada harganya)
4. Wong kok senengane ngrasani liyan, wis rumangsa apik dhewe apa piye?
(Orang kok sukanya membicarakan orang lain, sudah merasa paling baik sendiri ya?)
5. Janjimu iku koyo balon, warna warni tapi gak ono isine. Alias omong tok.
(Janjimu itu seperti balon, cuma warna warni (bermacam-macam) tapi tidak ada isinya. Alias cuma omongan.
6. Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Mengko Lambemu iso kesampluk motor mabur.
(Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi. Nanti bibirmu bisa tersambar pesawat terbang)
7. Awale apik, tapi suwi-suwi krasa busuk. Awale konco, tapi suwi-suwi nusuk.
(Awalnya bagus, tapi lama-lama terasa busuk. Awalnya teman, tapi lama-lama nusuk)
8. Sing penting kan gaya ndisek, perkoro duit mah gampang. Nyilih tonggo teros lalekno.
(Yang penting kan gaya dulu, perkara uang itu gampang. Meminjam tetangga lalu lupakan)
9. Enake nduwe konco sing duite akeh. Pas butuh duit gor padeki, wis rampung gor tinggal lungo.
(Enaknya punya teman yang uangnya banyak. Pas butuh uang tinggal di dekati, sudah selesai ditinggal pergi)
10. Omongane apik-apik neng ngarepe, tapi ngelek-ngelek neng mburine.
(Omongannya baik-baik di depannya, tapi menjelekkan di belakangnya)
11. Ora lho wong kok senengane adu-adu marang sapadaning kanca. Kowe menungso opo dhemit.
(Nggak lho orang kok sukanya mengadu domba sesama teman. Kamu itu manusia atau iblis)
12. Wong senengane kok mencla-mencle. Weruh kene apik, milu ngapiki. Weruh kene pas elek, milu ngelek-ngeleki.
(Orang sukanya kok mencla-mencle (tidak berpegang pendirian). Lihat sini baik, ikut membaiki. Lihat sini pas buruk, ikut memburuk-burukkan)
13. Percuma anggenmu ngaji yen isi seneng ngapusi lan nggolek rai.
(Percuma ibadahmu selama kamu masih suka menipu dan cari muka)
14. Dina iki kelakuanmu kok apik nemen, iki asli apa ethok-ethok.
(Hari ini kelakuanmu kok bagus sekali, ini beneran atau pura-pura)
15. Kowe reti ora, nak wong bermuka dua kui jenis wong seng paling elek menurut salah sijining hadits Imam Muslim. Nak ora reti yo tak genai.
(Kamu tahu tidak, kalau orang bermuka dua itu jenis orang yang paling buruk menurut salah satu hadits Imam Muslim. Kalau tidak tahu ya saya kasih tahu)
Post terkait: Kata-kata Harapan Ibu untuk Anaknya penuh Doa
Kata-kata Sindiran buat Orang Munafik Bahasa Jawa, Halus tapi Menyakitkan

16. Wong marung iku kanggo mangan ora kanggo rasan-rasan.
(Orang pergi ke rumah makan itu untuk makan, bukan membicarakan keburukan orang lain)
17. Sing ati-ati, sapinter-pinter wong ndhelikake bathang. Mesthi bakal konangan.
(Berhati-hatilah karena sepandai-pandai orang menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga)
18. Nang ngarep ho’oh-ho’oh, nang mburi beda maneng.
(Di depan iya-iya, di belakang beda lagi)
19. Kudu di inget nganti njero ati, kepercayaan kuwi larang regane.
(Harus diingat sampai ke dalam hati, kepercayaan itu mahal harganya)
20. Wong sing senengane ngelek-ngelek wong liyo, mesti awake dhewe luwih elek.
(Orang yang sukanya menjelek-jelekkan orang lain, pasti dirinya sendiri lebih jelek)
21. Ora tau tindakake usaha, tapi sing golek untung.
(Tidak pernah ikut usaha, tapi yang dapat untung)
22. Jarene ora seneng, tapi nang ngarep kok jek koyo konco sak lawase.
(Katanya tidak suka, tapi di depan kok masih seperti teman sejati)
23. Wong nak ngomong eleke wong liyo ora ono mandheke nganti klalen eleke dhewe.
(Orang kalau sudah membicarakan keburukan orang lain tidak ada habisnya sampai lupa keburukan dirinya sendiri)
24. Ketimbang munafik gor mong disenengi wong, aku luwih siap disengiti.
(Daripada munafik hanya untuk disenangi orang, aku lebih siap dibenci orang)
25. Saala-alane asu ora bakal mangan kancane dhewe, kowe kuwi wong opo asu kok senengane mangan kancane dhewe.
(Seburuk-buruknya anjing tidak akan memakan temannya sendiri. Kau itu manusia apa anjing kok sukanya makan temannya sendiri)
Kata-kata Sindiran buat Orang Munafik Bahasa Jawa, Singkat tapi Nyelekit Hati

26. Lek seneng podo lali kabeh! tapi lak susah podo takon posisi.
(Kalau lagi senang lupa semua! tapi kalau lagi susah semuanya tanya posisi)
27. Uripmu koyo wit gedhang. Duwe jantung tapi ora nduwe ati.
(Hidupmu seperti pohon pisang. Punya jantung tapi tidak punya hati)
28. Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai.
(Niat bekerja, bukan mencari perkara. Niat mencari rezeki, bukan cari muka.)
29. Omonganmu koyo parfum isi ulang, podo wangine tapi gak asli.
(Perkataanmu seperti parfum isi ulang, sama harumnya tapi palsu.)
30. Uwong iku nek diapiki bales ngapiki. Nek wis diapiki malah nglarani iku berarti guduk wong.
(Orang kalau sudah dibaikin itu dibalas baikin. Kalau sudah dibaikin malahan menyakiti itu berarti bukan manusia.
31. Nang story isine shalawatan, nang urip isine maksiatan.
(di story isinya shalawatan, di hidup isinya maksiatan (dosa))
32. Percuma omonganmu koyo kyai yen isih seneng ngrasani sedulure dhewe.
(Percuma bicaranya seperti kyai/ulama jika masih suka membicarakan keburukan saudara sendiri)
33. Susah tak rewangi, lha mbablas wis mari malam menthungi sing nulungi.
(susah saya bantu, ketika sudah sembuh malah mencelakakan yang memberi pertolongan)
34. Wong kok omongane kaya tela alus nanging nyereti.
(Orang kok bicaranya seperti ketela, halus tapi bikin sesak tenggorokan)
35. Urip dipaido. Mati ditangisi. Waras dilarani.
(Hidup dikritik. Mati ditangisi. Sehat disakiti)
36. Meneng kui luweh apik, ketimbang akeh ngomong mong nambahi masalah.
(Diam itu lebih baik, daripada banyak bicara cuma menambah masalah)
37. Mong pecundang, sing wanine ngomong nang mburine.
(Hanya pecundang, yang berani ngomong di belakang)
38. Rapopo nglakoni sak penakmu. Sing penting aku ra reti bae.
(Tidak apa-apa melakukan semaumu. Asalkan aku tidak tahu saja)
39. Aku ra nyongko kowe tego karo konco, apik ning ngarep, ning mburi ngelek-elek.
(Aku tidak menyangka kamu tega dengan teman, baik didepan, dibelakang menjelek-jelekkan)
40. Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok rak reti yen sampean apusi.
(Berbohong itu hakmu. kewajibanku hanya berpura-pura tidak mengerti kalau kau berbohong)
Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa Ngoko yang Nusuk Banget

41. Ngomong apik nang ngarep, tapi nang mburi ngelek-elek nganti sak njerone balung.
(Berbicara baik di depannya, di belakang menjelek-jelekkan sampai ke dalam tulang)
42. Kadang cuek ki yo perlu, kanggo ngadepi wong sing ra iso ngrageni urusan ati.
(Kadang cuek itu yang perlu, untuk menghadapi orang yang tak bisa menghargai urusan hati)
43. Nak kowe ora nduwe sego, ojo mangan konco.
(Kalau kamu tidak punya nasi, jangan makan teman)
44. Teko mung pas ono butuhe, opo maneng nak ora duwet.
(Datang hanya pas ada butuhnya, apalagi kalau bukan uang)
45. Rahasiaku mbok kowe critakno marang wong kabeh. Kowe konco opo as*.
(Rahasiaku kau ceritakan kepada semua orang. Kau teman atau anj***.
46. Nak pancen butuh duet ngomong, usah sok-sokan nyileh ngomonge di balikne ngisok, terus ngilang ora katon wujude.
(Kalau emang butuh uang ngomong, jangan sok-sokan meminjam uang bicaranya dikembalikan besok, lalu menghilang tidak tampak wujudnya/orangnya)
47. Aku ora butuh konco sing apike gur nang ngerep tok.
(Aku tidak butuh teman yang baiknya hanya di depan doang)
48. Ngomong tok yo gampang, sing angel iku wahing karo melek.
(Berbicara saja ya gampang, yang susah itu bersin sambil membuka mata)
49. Aku paling ra seneng karo wong sing nduwe rong rai. Bingung ngendi sing bakal tak antem sek.
(Saya paling tidak suka dengan orang yang punya dua muka. Bingung mana yang harus di pukul dulu)
50. Aku ora butuh konco sing aneh-aneh. Butuhe sing iso jujur meski nang mburine aku.
(Aku tidak butuh teman yang aneh-aneh. Butuhnya adalah yang bisa jujur meski di belakang aku)
51. Terkadang dudu manungso sing berubah, tapi topenge sing ucul.
(Terkadang bukan manusia yang berubah. Tapi topengnya yang lepas)
52. Aku luwih seneng nduwe musuh sing ngaku ora seneng marang awakku. Tinimbang konco sing Meneng-meneng musuhi awakku.
(Aku lebih senang memiliki musuh yang mengaku tidak senang denganku. Daripada memiliki teman yang diam-diam memusuhi aku.
53. Sakjane aku butuh kacamata, ben iso mbedakne endi sing munafik karo ora.
54. Wong munafik luwih medeni tinimbang wong sing ora jujur.
(Orang munafik lebih menakutkan daripada orang yang tidak jujur)
55. Aku luwih seneng nggawe urusan karo wong sing atos watake tinimbang buwang wektu kanggo nggawe urusan karo wong munafik.
(Aku lebih suka membuat urusan dengan orang yang wataknya keras kepala daripada membuang waktu berurusan dengan orang yang munafik)
Dari sekian banyak kata-kata sindiran buat orang munafik diatas, kamu harusnya sudah menemukan satu yang cocok.
Orang-orang munafik memang harus diberi pelajaran, bukan dengan kekerasan, tapi dengan sarkasme dan sindiran yang nyelekit hati!