Trimelive.com – Menjalin hubungan baik dengan mertua menjadi keharusan seorang menantu. Namun terkadang mertua justru bertindak atau mengeluarkan perkataan yang kurang mengenakkan, sehingga membuat menantu merasa sakit hati.
Kala memutuskan untuk menikah, berarti menjalin ikatan pula dengan keluarganya. Akan sulit membangun hubungan menantu-mertua jika sedari awal mertua tidak menyukainya.
Jika kamu sedang di posisi menantu, kamu harus bersabar karena bagaimanapun juga mereka adalah orang tua pasanganmu. Dan juga, kata-kata sakit hati sama mertua kali ini bisa membantumu menenangkan hati.
Kata-kata Sakit Hati sama Mertua

1. “Maafkan aku yang tak bisa memenuhi kriteria menantu idamanmu. Dan terima kasih telah melahirkan bidadari dunia yang membuat hidupku terasa begitu berharga.”
2. “Negara menjamin kebebasan dari setiap individu untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Namun apa daya jika mertua tidak berkehendak”
3. “Mencintai anakmu berarti mencintaimu. Namun yang kau berikan hanyalah kata-kata buruk, menghakimi tanpa memandang aku sebagai menantumu.”
4. “Tak apa kau meremehkanku. Tapi jangan sekali-kali mencampuri urusan dalam keluargaku.”
5. “Mengapa selalu aku yang salah di depan matamu tanpa ada penjelasan pasti?
6. “Mertua, jangan pernah engkau mengkritik segala kekurangan menantumu. Sebab pastinya anak lelakimu juga punya kekurangan di mata istri dan mertuanya.”
7. “Koreksi diri sendiri dengan penuh teliti, bukan menyalahkan orang lain dengan penuh kebengisan.”
8. “Semua yang kulakukan di matamu salah. Hal kecil diurusi semua. Bahkan sekedar pulang ke rumah pun di permasalahkan.”
9. “Jika laki-laki selalu salah dimata perempuan. Maka perempuan juga selalu salah dimata mertuanya.”
10. “Saling menghargai bukan merendahkan. Saling memahami bukan menyalahkan. Indahnya kehidupan jika saling mengerti satu sama lain.”
11. Seperti pepatah “Gajah di pelupuk mata tak tampak semut di seberang lautan tampak”, kesalahan sendiri tak tampak saat kesalahan orang lain tampak jelas dimatamu.”
12. “Kalau mau ikut sertifikasi surat nikah, kayaknya harus ada syarat lulus ujian mendengarkan omongan ibu mertua.”
13. “Adam adalah laki-laki yang paling beruntung. Dia tidak memiliki ibu mertua.”
14. “Aku dimatamu serba salah. Aku diam salah, tidak nurut juga salah, berkata malah menambah masalah.”
15. “Ibu mertua sering beranggapan bahwa Dia lebih mengenal anaknya daripada menantunya.”
16. “Hubungan yang kamu miliki dengan ibu mertua tidak sama seperti hubungan dengan ibu kandungmu … Atau justru berbeda 180 derajat.”
17. “Ibu mertua tidak melakukan apa-apa selain berkata buruk tentangku di belakangku. Terima kasih karena telah mengurangi dosa-dosaku.”
18. “Jangan memaksakan kehendakmu pada orang lain, karena tidak semua orang akan menerimanya.”
19. “Berhati-hatilah dalam bertutur kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain.”
20. “Aku memang tidak sempurna, tapi jangan menjatuhkanku dengan perkataan tanpa dosa darimu.”
Baca Juga:
- Kata-kata Sindiran buat Orang Sok Kaya yang Menusuk Hati
- Kata-kata Sindiran untuk Pemimpin yang Tidak Adil
Kata-kata Sakit Hati sama Mertua

21. “Aku memang lemah lembut karena menyayangi dan menghormatimu sebagai ibu mertua. Tapi jangan jadikan itu sebagai kelemahanku dan menganggapku tak berguna.”
22. “Apapun yang sudah kulakukan, selalu yang dilihat adalah yang belum kulakukan.”
23. “Serajin-rajinnya menantu tetep akan kalah sama anak mertua yang malas.”
24. “Sekalinya ngobrol sama mertua, eh malah nasehatin mulu, nyuruh ini itu dengan tatapan sinis.”
25. “Air mata akan berbicara ketika mulut tak lagi sanggup untuk berkata-kata.”
26. “Aku yang selalu menyayangimu. Aku yang selalu menyanjungmu. Dan aku yang selalu menghormatimu. Pada akhirnya semua tak berarti karena kau selalu melihatku dari sisi yang paling buruk.”
27. “Siapa bilang ibu kota kejam? Sekejam-kejamnya ibu kota, Ibu mertua masih lebih kejam.”
28. “Di setiap masalah pasti ada hikmahnya.”
29. “Jangan menghabiskan waktu untuk menghakimi orang lain. Lebih baik istrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.”
30. “Jika kau tak menyukaiku, tak apa. Aku nggak pernah permasalahin. Asal jangan ngejatuhin aku dengan menggunjing hal-hal buruk tentangku dibelakangku.”
31. “Orang-orang mengira hanya Tuhan yang dapat menghakimi mereka, saya tebak mereka belum pernah bertemu ibu mertua.”
32. “Menghabiskan waktu bareng ibu mertua sungguh membuatku bersyukur memiliki ibuku sendiri.”
33. “Tampil cantik di depan ibu mertua itu harus. Mau dimanapun kamu makan, bahkan di warteg sekalipun.”
34. “Untuk ibu mertuaku, aku menganggapmu sebagai ibuku yang sangat kusayangi maka sayangilah aku seperti anakmu sendiri.”
35. “Dibalik kesuksesan seorang pria berdiri ibu mertua yang terkejut.” – Voltaire
36. “Aku tidak membencinya, aku hanya tidak begitu senang dengan keberadaannya.”
37. “Hari yang indah! Dahlah … ibu mertuaku baru datang.”
38. “Paradoks universal: Anak perempuan yang baik menjadi mertua yang buruk. Anak perempuan yang buruk menjadi mertua yang baik.”
39. “Mertua yang paling baik adalah yang tinggalnya paling jauh.”
40. “Rasanya sakit hati ini, mendengar kata-kata menyakitkan dari orang tua suamiku yang mereka sendiri tidak menyadarinya.”
Kata-kata Sakit Hati sama Mertua

41. “Bagaimana kau bisa berekspektasi terlalu tinggi memiliki menantu yang bisa segalanya, jika putramu belum benar-benar sempurna.”
42. “Maafkan aku yang tidak bisa memenuhi kriteria menantu super yang kau harapkan. Baiknya kau cari saja di Google!”
43. “Aku menangis lagi. Ku kira diriku sudah pulih, belum ternyata. Tidak tahu harus berbuat apa. Sakit sekali rasanya saat mengingatnya, sakit.”
44. “Hal yang paling menyedihkan adalah ketika orang yang sungguh kamu sayangi menyakitimu dengan perkataan atau tindakannya. Dan Dia tak merasa bersalah atasnya.”
45. “Dicintai suami tapi ga disayang sama ibu mertua itu bagai makan buah simalakama.”
46. “Hati nurani adalah saat hati berlapang dada untuk ibu mertua yang kunjungannya tidak pernah berakhir.”
47. “Jangan jadikan diriku ini sebagai pelampiasan atas harimu yang buruk.”
48. “Terkadang sesuatu yang baik berakhir agar hal yang lebih baik dapat datang.”
49. “Posisikan dirimu di tempat yang benar sebagai mertua. Jangan pernah mencampuri urusan menantumu dengan nyata.”
50. “Terkadang bercermin membuat kita sadar bahwa hidup pun tidak selalu benar.”
51. “Aku bukannya tak menyukaimu. Aku hanya tak menyukai bagaimana kau mencampuri urusan dalam keluargaku.”
52. “Berhenti mencari kelemahan orang lain. Berhenti mencari salah orang lain. Lihatlah dirimu betapa banyak aib yang Allah sembunyikan dan rahasiakan.”
53. “Lidahmu jangan kau biarkan menyebut kekurangan orang lain. Sebab kau punya kekurangan dan orang lain pun punya lidah.” – Imam Syafi’i
54. “Dewasa bukan sekedar umur.”
55. “Yang paling mudah itu menyalahkan orang lain, dan yang sulit ialah mengakui kesalahan diri.”
56. “Bulan menjadi saksi atas masalah hidupku ini, maka jangan kau perpanjang dengan menambah masalah baru.”
57. “Menjadi seorang yang bijak itu sulitnya minta ampun, maka jangan kau menilai orang lain dari kacamata berat sebelah.”
58. “Jika kau hanya melihat diriku hanya dari sisi yang paling buruk, maka apapun yang kulakukan akan tampak buruk bagimu.”
59. “Mertua, cintai menantumu seperti mencintai anakmu. Sebab Ia menikahi anakmu karena telah mencintaimu juga (sebagai orang tuanya).”
60. “Jangan kau bandingkan menantumu seperti menantu orang lain. Karena yang kau lihat dari mereka hanya sisi baiknya saja, sisi buruknya bahkan bisa lebih buruk.”
61. “Aku merindukan hari-hari tanpa omongan mertua.”
62. “Menahan sabar karena rasa sakit hati, tapi sabarku ada batasnya. Serta mempunyai sisi jenuh yang bisa meledak kapan saja.”
63. “Mungkin aku bukan menantu sempurna, tapi setidaknya hargai aku saat aku datang datang ke rumahmu untuk sekedar silaturahmi.”
64. “Buat ibu mertua diluar sana, sebagai orang yang sudah lama makan garam anda perlu berlaku adil kepada anak anda dan menantu anda.”
65. “Jangan suka membanding-bandingkan menantu. Sama seperti orang yang mempunyai sisi baik dan buruknya, bahkan menantu tetangga yang tampak sangat baik pun pasti memiliki kelemahannya.”
Baca Juga:
Akhir kata
Sudah seharusnya mertua bisa mengerti keadaan menantunya, mau menghargai dan saling mencintai sebagai keluarga. Namun kenyataannya, mertua justru bisa bersikap buruk terhadap menantu yang membuat menantu merasa sakit hati. Untuk itu, kata-kata sakit hati sama mertua diatas bisa membantu meringankan beban dihatimu.